Pola makan sehari-hari sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan Anda. Bagi para remaja, pola makan selama remaja juga dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental untuk saat ini dan ketika nanti beranjak dewasa. Sayangnya, ada beberapa kebiasaan buruk dalam makan yang banyak dianut para remaja. Apa saja?

Kebiasaan Makan yang Buruk pada Remaja

Memasuki usia remaja, para remaja mulai menginginkan kebebasan untuk menjalani hidup sesuai keinginannya. Hal ini juga berlaku dalam menentukan makanan apa yang ia sukai. Tanpa disadari, banyak remaja yang memiliki kebiasaan makan tidak sehat yang dapat berdampak pada kondisi kesehatannya.

Dilansir dari Verywell Health, berikut ini beberapa kebiasaan makan tidak sehat yang banyak dialami remaja:

1. Sering melewatkan sarapan

Kebiasaan sering melewatkan sarapan dapat dimulai sejak usia sekolah dasar. Terkadang hal ini berawal dari terbatasnya waktu di pagi hari untuk bersiap menuju sekolah sehingga lama kelamaan menjadi kebiasaan melewatkan sarapan.

Padahal, menyantap sarapan memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Dengan sarapan, anak dapat menjaga metabolisme tubuh dengan baik sehingga ikut menjaga kestabilan berat badan, suasana hati dan performa di sekolah.

Dilansir dari Medical News Today, sarapan memberi kesempatan bagi tubuh untuk mendapatkan bahan bakar dan energi untuk beraktivitas sepanjang hari. Selain itu, sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang yang rutin sarapan memiliki risiko lebih kecil untuk mengalami masalah kardiovaskular dan penyakit metabolisme tubuh lainnya.

2. Sering jajan di luar rumah

Kesibukan remaja seperti kegiatan sekolah, ekstrakurikuler dan kegiatan lainnya membuat anak jarang makan di rumah. Bila tidak membawa bekal dari rumah, mereka akan lebih sering makan di luar rumah dengan membeli jajanan tidak sehat atau mengonsumi fast food yang praktis dan cepat.

Untuk mengatasinya, Anda bisa mengingatkan para remaja untuk memilih makanan yang sehat ketika mereka harus beraktivitas di luar rumah. Akan lebih baik jika anak mau membawa bekal makanan sehat dari rumah. Alternatif lainnya, Anda dapat menyajikan makan malam sehat di rumah sebagai penyeimbang nutrisi.

3. Gemar minum soft drink

Kelompok usia remaja yang banyak beraktivitas di luar rumah juga lebih sering mengonsumsi soft drink dibandingkan kelompok usia lainnya. Jika hal ini menjadi kebiasaan, anak remaja dapat berisiko mengalami obesitas akibat tingginya kandungan gula dalam soft drink.

Sebagai alternatif, Anda dapat membekali para remaja dengan minuman segar lainnya seperti infused water atau jus buah yang segar dan menyehatkan. Anda juga dapat membekali anak dengan air mineral untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang lebih sehat.

4. Banyak mengonsumsi makanan berlemak

Para remaja cenderung lebih menyukai makanan berlemak dan tinggi kalori jika dibandingkan dengan makanan sehat berserat seperti buah dan sayur. Dalam piramida makanan, makanan berlemak dan kalori tinggi berada di puncak piramida yang sebaiknya hanya dikonsumsi sesekali.

Kebiasaan ini terkadang terbalik pada remaja. Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari justru dikonsumsi sesekali, sementara makanan yang sebaiknya hanya dikonsumsi satu atau dua kali setiap bulannya justru menjadi makanan sehari-hari.

Dengan kebiasaan ini, remaja akan berisiko mengalami obesitas dan gangguan metabolisme lainnya. Untuk mengatasinya, sebaiknya ubah kebiasaan tersebut secara perlahan dengan menyajikan buah dan sayuran sebagai camilan sehat yang siap makan.

Anda juga dianjurkan untuk menghindari menyajikan makanan olahan dan makanan yang mengandung gula tinggi dan zat tambahan lainnya di rumah. Dengan cara tersebut, diharapkan anak-anak akan terbiasa untuk makan makanan sehat.

Pola makan yang tidak sehat dapat berawal sejak remaja. Jika hal ini menjadi kebiasaan, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan memicu berbagai risiko penyakit ketika beranjak dewasa. Itulah sebabnya, sebaiknya mulai ubah kebiasaan makan anak untuk menjaga kondisi kesehatannya. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!